Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Jateng Buka Pendidikan Pengawas Partisipatif, Siapkan Kader Awasi Pemilu 2029

Bawaslu Jateng Buka Pendidikan Pengawas Partisipatif, Siapkan Kader Awasi Pemilu 2029

Bawaslu Jateng Buka Pendidikan Pengawas Partisipatif, Siapkan Kader Awasi Pemilu 2029

SEMARANG – Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Amin, membuka secara resmi kegiatan Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) dengan tema “Berfungsi dan Bergerak untuk Pemilu 2029 yang Bermartabat”, Selasa (5/8/2025).

Hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Iwanuddin Iskandar, didampingi Ketua, Anggota dan Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Tengah serta Forkopimda, Kepala OPD/Instansi Vertikal.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Bawaslu RI yang digelar serentak di 13 provinsi, sebagai bentuk persiapan awal menuju pengawasan Pemilu 2029. Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi penyelenggara, dengan peserta berasal dari berbagai kalangan, termasuk alumni Sekolah Kader Pengawasan Pemilu Partisipatif (SKPP), organisasi masyarakat, serta komunitas pemuda.

“Partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu sangat penting, mengingat wilayah kerja yang luas dan kompleksitas pelanggaran yang semakin beragam. Melalui pendidikan ini, kita ingin membentuk pengawas partisipatif yang tidak hanya berfungsi, tetapi juga bergerak dan mampu menggerakkan,” ujar Amin saat memberikan sambutan pembukaan.

Menurut Amin, kegiatan ini juga merupakan refleksi dari pengalaman Pemilu dan Pilkada 2024. Ia menilai, tantangan pengawasan ke depan membutuhkan strategi baru yang melibatkan masyarakat secara aktif dan berkelanjutan.

Bawaslu Jawa Tengah mencatat telah memiliki sekitar 6.087 alumni SKPP yang masih aktif dan 60 komunitas kader di seluruh kabupaten/kota. Para kader ini telah berkontribusi dalam edukasi dan pemantauan Pemilu 2024.

P2P 2025 hadir dengan pendekatan yang berbeda. Jika sebelumnya SKPP fokus pada pembentukan kader, maka program kali ini menitikberatkan pada penguatan alumni untuk mengembangkan jaringan dan komunitas secara mandiri.

“Program ini mendorong kader menjadi role model bagi masyarakat di sekitarnya, sekaligus menjadi agen perubahan dalam penguatan demokrasi di tingkat lokal,” kata Amin.

Bawaslu juga menegaskan bahwa program ini sejalan dengan arah kebijakan nasional, khususnya program pemberdayaan masyarakat dalam pemilihan yang menjadi bagian dari rencana kerja Bappenas.

“Kami percaya, pengawasan tidak bisa hanya dilakukan oleh Bawaslu. Keterlibatan rakyat adalah kekuatan utama. Karena itu, kita siapkan sejak sekarang,” tegas Amin.

Di akhir kegiatan, Ketua Bawaslu Jateng juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta berjumlah 90 orang dan panitia, serta memohon maaf atas segala kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan.